Cara Jitu Memilih VGA Card Yang Tepat Untuk PC Kalian

Untuk keperluan gaming, desain, dan enhancing grafis, sangat diperlukan VGA card yang cocok agar tampilannya lebih menarik dan realistis. Jika memilih kartu grafis yang salah atau bahkan tidak kompatibel, bukan tidak mungkin akan menyebabkan tampilan reveal menjadi jelek dan akan mengganggu produktifitas.

Diantara begitu banyaknya produk di pasaran, kalian mungkin akan kebingungan memilih VGA card untuk game, editing video atau desain grafis. Meski GPU (Graphic Processing Unit) yang digunakan umumnya berasal dari dua produsen, AMD dan Nvidia. Tapi, vendor/brand/merk kartu grafis yang menggunakan kedua GPU tersebut cukup beragam, misalnya Asus, Gigabyte, MSI, Sapphire, Zotac, EVGA, dan lainnya.

Kali ini, Tekno Jempol akan menjelaskan cara jitu memilih VGA card yang tepat untuk komputer kalian. Dengan begitu, kalian tidak perlu bingung menentukan kartu grafis yang cocok untuk bemain sport atau bekerja dengan desain atau enhancing. Berikut ini penjelasannya

Memilih dan menentukan VGA card dengan benar

Tentukan keperluan utama dan finances untuk VGA card

Langkah pertama, tentu saja kalian harus menentukan keperluan prioritas yang mengharuskan penggunaan VGA card. Umumnya, VGA card digunakan untuk mendapatkan kinerja grafis yang tinggi. Kinerja grafis yang tinggi ini biasanya dibutuhkan dalam bermain game PC modern, desain model grafis yang presisi, atau editing video beresolusi tinggi.

Baca juga :Cara Membuat Rancangan Spesifikasi PC Rakitan
Untuk pekerjaan seperti itu, mungkin kalian memang harus menggunakan VGA card. Sebaliknya, kalian tidak perlu menggunakan VGA card jika keperluannya tidak memerlukan visualisasi yang kompleks. Seperti hanya membuat dokumen, mengolah data, browsing atau bermain game ringan. Cukup menggunakan IGP (Integrated Graphic Processing) atau VGA onboard yang memang sudah tersedia dalam processor modern.

Selain menentukan keperluan prioritas, kalian juga harus menyiapkan budget yang cukup sebelum memilih VGA card. Budget yang harus disiapkan tentu harus sesuai dengan kemampuan finasial kalian. Jika memang mampu, kalian bisa menyiapkan budget lebih untuk mendapatkan VGA card kelas menengah ke atas (mid to high-end).

Perbedaan Nvidia Geforce dan AMD Radeon

GPU Nvidia Geforce seri GTX menggunakan CUDA middle yang mampu mengkompres body. Hal ini bertujuan agar pemrosesan information visual tidak terlalu membebani GPU. Oleh karena itu, GPU ini mampu menghasilkan frame rate yang tinggi.

Pada seri Geforce RTX, Nvidia menambahkan RT (Ray Tracing) middle dan Tensor core. Kedua fitur ini digunakan untuk mengoptimalkan kalkulasi grafis sehingga mampu menciptakan tampilan visible yang jauh lebih realistis.

Lain halnya dengan GPU AMD Radeon. GPU ini menggunakan circulate processor yang lebih fokus pada detail tekstur tanpa kompresi body price. Tampilan yang dihasilkan oleh GPU AMD Radeon akan tampak lebih tajam. Namun, frame fee yang dihasilkan tidak terlalu tinggi jika dibandingkan GPU Nvidia Geforce.

Memilih VGA Card secara obyektif

Saat ini produsen GPU cukup banyak, namun yang paling populer di dunia komputer hanya Nvidia dan AMD. Sedangkan pabrikan kartu grafis lebih banyak lagi. Tentu akan sangat sulit menentukan kartu grafis dan GPU yang terbaik diantara sekian banyak produk.

Kita tahu jika setiap GPU atau kartu grafis punya spesifikasi yang beragam. Produsennya pasti sudah memberikan berbagai fungsi dan fitur agar produknya dapat diterima oleh pengguna PC. Oleh karena itu, setiap produk kartu grafis punya kelebihan dan kekurangannya masing-masing. Sebelum memilih dan memutuskan, sebaiknya kalian banyak menambah wawasan mengenai kartu grafis. Utamanya memahami spesifikasi teknis kartu grafis yang akan dibeli.

Sesuaikan GPU VGA card dengan CPU yang terpasang

Berlanjut ke hal-hal yang lebih teknis. Setelah menentukan keperluan dan budget, cara berikutnya kalian juga harus menyesuaikan kinerja GPU dengan CPU yang digunakan.

GPU dan CPU merupakan dua komponen penting dalam sistem komputer. Jika salah satunya tidak bekerja dengan baik, dipastikan akan mengganggu operasional PC. Yang sering terjadi biasanya yaitu bottleneck.

Baca juga : Cara Mudah Mengecek Bottleneck Pada PC Gaming
Seperti yang kalian ketahui, bottleneck terjadi karena adanya penyempitan jalur transfer data akibat perbedaan kinerja yang signifikan. Dalam hal ini, bottleneck akan terjadi saat performa CPU lebih kencang daripada performa GPU. Begitu pula sebaliknya, performa GPU lebih tinggi ketimbang performa CPU.

Agar terhindar dari bottleneck, kinerja CPU maupun GPU harus seimbang. Namun, mengukur kinerja CPU/GPU mungkin agak sulit terutama untuk pengguna awam. Kali ini, Tekno Jempol akan memberikan petunjuk singkat untuk menyesuaikan CPU dan GPU

  • Jika menggunakan CPU kelas low-end, gunakan GPU kelas low-end/mid-end
  • Jika menggunakan CPU kelas mid-end/high-end, gunakan GPU kelas mid-end/high-end

Contohnya jika menggunakan CPU Intel Core i3 7100, sebaiknya kalian memilih VGA card dengan GPU Geforce GTX 1060 atau Radeon RX 580. Bila kalian menggunakan CPU AMD Ryzen 5, maka VGA card yang akan digunakan setidaknya menggunakan GPU Geforce GTX 1070.

Baca juga :

  • Tingkatan Kinerja CPU Intel dan AMD Tahun 2020
  • Urutan GPU Nvidia dan AMD Berdasarkan Kinerja Update 2020

Ada tips dari Tekno Jempol yang mungkin bisa jadi pertimbangan tambahan untuk kalian sebelum memilih VGA card yang tepat

  • Jika menggunakan CPU Intel, kalian bisa menggunakan kartu grafis dengan GPU AMD atau Nvidia
  • Sedangkan jika menggunakan processor AMD, kalian mungkin sebaiknya menggunakan GPU AMD juga. Mengapa ? Sebab, AMD sendiri memproduksi CPU dan GPU sekaligus. Jadi dengan memakai CPU dan GPU yang setara, setidaknya dukungannya lebih mudah (karena satu merk/brand). Namun, kalian juga tetap bisa menggunakan CPU AMD dan GPU dari Nvidia. Perbedaan performa GPU AMD dan Nvidia juga tidak terlalu jauh.
  • Beberapa produsen motherboard juga ada yang memproduksi kartu grafis. Mungkin sebaiknya kalian juga memilih brand kartu grafis yang sama dengan motherboard. Alasannya tetap agar dukungannya lebih mudah. Tapi, kalian boleh menggunakan brand kartu grafis lain yang berbeda dari brand motherboard.

Tentukan kapasitas VRAM

Setelah memilih  GPU, kalian dapat menentukan kapasitas VRAM kartu grafis. VRAM singkatan dari Video RAM merupakan memori yang digunakan untuk menyimpan data-data visual sebelum dirender dan ditampilkan dalam layar monitor. Seperti halnya RAM pada umumnya, semakin besar kapasitas VRAM, semakin banyak jumlah data visual (tekstur, maping, aset dll) yang dapat ditampung.

Jika application aplikasi yang dijalankan memiliki tampilan grafis yang bagus dengan resolusi tinggi, maka kalian membutuhkan VRAM yang lebih luas. Ini disebabkan statistics-statistics visual yang dirender juga memiliki ukuran yang jauh lebih besar.

Perlu diketahui, VRAM tidak selalu berkorelasi dengan performa kartu grafis. VRAM berpasitas 6 GB tidak akan membuat kinerja kartu grafis menjadi dua kali lipat daripada VRAM 3 GB. Kecuali kalau kapasitas VRAM tidak mencukupi kebutuhan.

Bila dianalogikan, VRAM ibarat sebuah wadah untuk menyimpan barang. Semakin gede wadah tersebut, semakin banyak barang yang dapat dimuat. Tentu dibutuhkan orang yang kuat untuk mengangkat wadah tersebut.

Baca juga :Cara Menghitung Bandwidth Memori Pada VGA Card Modern

Oleh karena itu, VRAM dengan kapasitas besar biasanya hanya dipakai oleh kartu grafis dengan GPU kelas high-end. GPU kelas high-quit sudah pasti punya kemampuan untuk memanfaatkan semua ruang dalam VRAM.

Bagaimana jika VRAM kurang/tidak sesuai kebutuhan ? Maka sistem harus mencari information visual yang diperlukan pada media penyimpanan seperti hard disk atau SSD. Inilah salah satu hal yang menyebabkan game kadang mengalami stuttering karena sistem harus mengakses resource yang belum tersedia dalam VRAM. Resource tersebut akan disimpan dalam VRAM yang berarti akan menukar dengan useful resource yang ada.

Kalian yang ingin mendapatkan tampilan yang cantik, sebaiknya menggunakan VRAM yang besar. Sebaliknya, jika ingin mendaptkan kinerja render grafis yang kencang, lebih baik prioritaskan budget untuk GPU.

Mencocokkan VGA card dengan display

Kita semua tahu jika karti grafis menjadi jembatan antara sistem komputer dengan output display, misalnya monitor. Jadi, yang paling penting VGA card dan monitor harus saling kompatibel khususnya dalam hal koneksi.

VGA card modern umumnya sudah menggunakan output berupa koneksi digital misalnya HDMI atau DisplayPort. Koneksi virtual memungkinkan GPU dapat menghasilkan tampilan yang jauh lebih bagus dan memaksimalkan fitur-fitur yang disertakan. Jika VGA card sudah menggunakan koneksi digital, sebaiknya monitor kalian juga sudah mendukung koneksi tersebut.

Namun, jika screen kalian masih menggunakan koneksi analog (D-Sub), kalian harus memakai kabel konverter aktif agar sinyal output VGA card dikenali dan tampilan dapat muncul dalam layar monitor.

Selain koneksi, kalian juga harus menyesuaikan kemampuan GPU VGA card dengan resolusi maksimal yang didukung display. Secara umum, semakin tinggi kelas GPU, resolusi tampilan yang dihasilkan juga semakin tinggi.

Untuk mengetahui resolusi maksimal yang didukung oleh GPU VGA card, kalian dapat mengunjungi situs TechPowerUp (hyperlink di sini). Di situ kalian dapat mengetahui resolusi tampilan maksimal GPU VGA card yang akan kalian pilih.

Pastikan PSU mampu menangani VGA card yang akan dipilih

Seperti halnya komponen PC yang lain, kartu grafis juga membutuhkan daya untuk dapat bekerja. Secara default, kartu grafis sudah mendapatkan daya dari slot koneksi PCI Express saat terpasang.

Untuk kartu grafis dengan GPU kelas menengah ke atas, biasanya membutuhkan daya tambahan. Hal ini disebabkan daya dari slot PCI Express tidak cukup memenuhi kebutuhan operasional kartu grafis tersebut. Daya tambahan ini dapat diperoleh dari kabel konektor PCI-E 6 pin/eight pin (tergantung kebutuhan/ketersediaan) yang berasal dari PSU (Power Supply Unit).

Oleh karena itu, pastikan PSU yang kalian punya sesuai dengan kebutuhan kartu grafis yang akan dipilih. Bahkan sebaiknya kalian menggunakan PSU dengan daya yang sedikit lebih besar dari yang disarankan kartu grafis tersebut.

Kalian dapat membaca spesifikasi teknis VGA card agar dapat mengetahui daya PSU yang disarankan.

Sesuaikan ukuran VGA card dengan ukuran case

VGA card modern biasanya memiliki ukuran fisik yang cukup besar. Komponen yang begitu banyak membuat VGA card saat ini membutuhkan ruang installasi yang cukup luas. Tidak salah jika kalian harus menggunakan case dengan ukuran besar (full ATX).

Memang tidak semua VGA card punya body besar. VGA card kelas menengah ke bawah misalnya. Ukuran fisiknya standar atau tidak terlalu besar. Jadi, tidak perlu memakan ruang dalam case yang terlalu banyak.

Kembali ke selera atau kebutuhan kalian masing-masing. Cukup sesuaikan case dengan ukuran motherboard yang digunakan. Jika memilih VGA card kelas menengah ke atas, kalian sebaiknya menggunakan case berukuran ATX. Case berukuran ATX atau M-ATX sepertinya sudah cukup untuk mewadahi VGA card modern.

Trik memilih kartu grafis dengan mudah

Pahami kebutuhan sistem dari software aplikasi yang akan dijalankan

Setiap software PC baik itu sistem operasi, program aplikasi, game, dll pasti punya syarat kebutuhan sistem komputer yang harus dipenuhi. System requirement tersebut pasti menyertakan spesifikasi komponen kartu grafis yang harus dipakai.

Baca juga :VGA Nvidia Dan AMD Yang Support DirectX 12 (Windows 10)
Nah dari spesifikasi tersebut, kalian sudah bisa menentukan kartu grafis yang akan dipakai untuk menjalankan game atau mengerjakan desain dan editing. Pilih kartu grafis dengan GPU yang memang disyaratkan oleh spesifikasi kebutuhan aplikasi tersebut.

Sebetulnya, kalian juga boleh menggunakan VGA card dengan GPU yang berbeda dari kebutuhan sistem software aplikasi. Kadang kala, kartu grafis yang diminta merupakan produk lama yang sudah jarang tersedia di pasaran. Atau program aplikasi hanya memerlukan kartu grafis dengan GPU kelas rendah.

Jadi, kalian dapat menggunakan kartu grafis yang masih tersedia di pasaran namun tetap sesuai dengan kebutuhan sistem yang diminta oleh application aplikasi.

Apa yang terjadi jika memakai kartu grafis diluar syarat kebutuhan application aplikasi ? Jika kartu grafis tersebut masih setara atau lebih baik dari syarat spesifikasi kebutuhan, justru malah lebih bagus. Program aplikasi pasti berjalan optimum. Seluruh fungsi dan fiturnya juga dapat dimanfaatkan secara maksimal.

Sebaliknya, jika kartu grafis yang dipilih di bawah atau tidak lebih baik dari spesifikasi kebutuhan, ini yang perlu diperhatikan. Program aplikasi yang kalian jalankan mungkin tidak dapat berfungsi sempurna. Fiturnya tidak dapat berjalan superior. Bahkan, software aplikasi tersebut bisa menolak untuk dijalankan hingga muncul pesan errors.

Penggunaan kartu grafis yang tidak sesuai harus dihindari. Sebab akan menghambat PC kalian untuk bekerja dengan maksimal.

Baca juga : Mengenal Kartu Grafis Professional Nvidia Quadro dan AMD FirePro
Umumnya, game-game PC modern membutuhkan kartu grafis dengan tipe GPU konsumer. Kartu grafis yang tergolong standar atau mainstream ini paling mudah ditemui karena lebih banyak dijual di pasaran. Harganya pun relatif terjangkau bagi masyarakat pengguna komputer. Contohnya GPU Nvidia Geforce dan AMD Radeon.

Beberapa program aplikasi desain dan editing ada yang memerlukan VGA card dengan tipe workstation atau professional. VGA card ini memang dirancang khusus untuk menangani komputasi visual tingkat tinggi. Saat bekerja dengan model visual yang kompleks, skala besar dan resolusi tinggi, kalian membutuhkan kartu grafis professional agar lebih efektif dan efisien. Harapannya, profit dan  produktifitas akan meningkat.

Berbeda dengan kartu grafis standar, kartu grafis expert dijual terbatas untuk kalangan professional yang bergelut di industri grafis dan visible. Harga kartu grafis laptop ini jauh lebih mahal ketimbang kartu grafis konsumer. Contoh produk diantaranya Nvidia Quadro dan AMD FirePro/Radeon Pro. Meskin begitu, banyak juga software aplikasi desain dan editing yang hanya membutuhkan VGA card tipe konsumer/standar yang lebih murah.

Ketahui GPU yang sesuai dengan motherboard

Beberapa produk motherboard terutama dari brand MSI, memiliki daftar dukungan GPU VGA card yang kompatibel dengan motherboard tersebut. Dalam daftar ini terdapat banyak seri GPU pada kartu grafis yang sudah diuji secara resmi dan memenuhi kualifikasi untuk digunakan. Daftar dukungan ini diberikan oleh produsen motherboard dan biasanya disediakan dalam website resmi mereka. Kalian dapat menggunakan daftar tersebut sebagai pertimbangan dalam memilih VGA card yang benar.

Baca juga :Pengertian, Jenis, Dan Bagian-Bagian Motherboard Pada Komputer Desktop
Jika ingin menentukan sendiri VGA card yang ingin digunakan, kalian wajib memahami seluk beluk VGA card tersebut. Tentu saja kalian harus aktif menambah wawasan informasi mengenai spesifikasi teknis kartu grafis pada komputer. Selain itu, kalian juga harus sedikit memahami spesifikasi komponen grafis pada motherboard. Sebab, VGA card yang akan kalian pilih nanti harus dipasang dan sesuai dengan motherboard.

Secara teknis, kita tidak bisa memilih GPU/VGA card secara mandiri untuk laptop. Bukan tidak bisa, cuma agak sulit karena untuk memasangnya harus dibawa ke teknisi/service center laptop. GPU untuk computer sudah termasuk/terintegrasi dalam produk pc tersebut.

Sebetulnya ada cara untuk menambah VGA card eksternal pada computer. Hanya saja, butuh beberapa perangkat tambahan seperti monitor dan PSU. Itupun hanya dapat dipasang pada beberapa jenis pc saja.

Tekno Jempol sedang mencari kartu grafis untuk bermain game FIFA 19. Menurut spesifikasi PC untuk FIFA 19, kartu grafis yang diperlukan minimal GPU NVIDIA GTX 460 1GB atau AMD Radeon R7 260 yang kompatibel dengan DirectX 11 dan disarankan GPU NVIDIA GeForce GTX 670 atau AMD Radeon R9 270X yang kompatibel dengan DirectX 12.

GPU kartu grafis yang disarankan oleh recreation FIFA 19 sudah cukup lawas. Oleh karena itu, akan diganti dengan GPU yang lebih baru namun dengan spesifikasi yang setara atau serupa. Jadi, pilihan GPU terbaik menurut Tekno Jempol yaitu Nvidia Geforce GTX 1050 Ti.

Dengan budget dua juta setengah, Tekno Jempol mendapatkan pilihan kartu grafisGALAX GeForce GTX 1050 Ti EXOC. Kartu grafis ini punya spesifikasi yang cukup bagus diantaranya

  • Clock speed 1354 MHz (Overclock 1512 MHz)
  • GDDR5 4 GB
  • DirectX 12
  • PCI Express 3.0
  • Konektor daya 6 pin

Contoh lain, Tekno Jempol akan membuat desain dengan application aplikasi AutoCAD 2019. Pada spesifikasi kebutuhan AutoCAD 2019, diperlukan kartu grafis dengan GPU VRAM 1 GB dengan bandwidth 29 GB/detik dan dukungan DirectX 11. AutoCAD 2019 menyarankan kartu grafis dengan GPU VRAM 4 GB dengan bandwidth 106 GB/detik dan dukungan DirectX 11.

Autodesk (Developer AutoCAD) juga menyediakan daftar GPU yang sudah diuji secara resmi dan memenuhi kualifikasi Autodesk untuk dapat menjalankan semua fitur dan fungsi program AutoCAD 2019. Kali ini, Tekno Jempol memilih VGA card professional AMD FirePro W5100 dengan pertimbangan kinerja yang lebih produktif dan sudah direkomendasikan oleh Autodesk. VGA card ini memiliki spesifikasi yang cukup memadai diantaaranya

  • Arsitektur GCN (Graphic Core Next) generasi ke 2
  • GDDR5 4 GB
  • 4 x DisplayPort 1.2
  • Kinerja Double Precision 89 GFLOPs
Setelah menentukan VGA card, tidak ada salahnya untuk mencari review mengenai VGA card tersebut. Tujuannya sebagai bahan pertimbangan sebelum berangkat ke toko. Kalian dapat mencari review produk kartu grafis yang banyak tersedia di internet.

Artikel ini ditulis untuk referensi kalian yang masih bingung memilih dan menentukan kartu grafis saat ingin membangun komputer rakitan. Semuanya tetap kembali pada pilihan masing-masing. Memilih kartu grafis tidak selalu tergantung kebutuhan atau jumlah price range saja, tapi juga selera atau keinginan.

Silahkan kalian memilih VGA card sendiri, entah merk ini atau merk itu. Toh, nanti yang memakai juga kalian sendiri. Kalaupun takut memilih, silahkan membaca artikel ini mulai dari awal.

Semoga bermanfaat....

0 comments