Salah satu masalah yang umum dialami oleh difficult disk yaitu tidak terbaca atau terdeteksi oleh sistem. Banyak pengguna PC computer atau laptop (mungkin temasuk kalian) yang pernah mengalami difficult disknya tidak terbaca oleh UEFI/BIOS maupun sistem operasi. Ada juga yang mengalami difficult disk eksternalnya tidak terbaca oleh OS meski sudah dipasang lewat port USB.
Bagaimana jika hard disk tiba-tiba tidak terdeteksi ? Jangan panik dulu!
Berikut ini Tekno Jempol berikan beberapa cara yang dapat dilakukan untuk mengatasi hard disk yang tidak terbaca atau tidak terdeteksi dengan baik. Yuk disimak!
Kasus pertama, difficult disk tidak terbaca oleh UEFI/BIOS
Jika hard disk tidak terdeteksi oleh UEFI/BIOS, sudah pasti kalian tidak bisa boot ke dalam sistem operasi. Umumnya, akan muncul pesan error semisal "No boot device" atau "No hard disk detected". Ini artinya hard disk mengalami kendala hardware. Yang mesti dilakukan yaitu memeriksa secara langsung kondisi hard disk secara fisik.- Matikan komputer/laptop dan pastikan tidak terhubung pada sumber listrik
- Kalian harus membongkar case komputer untuk mengecek kondisi hard disk. Pada laptop, kalian bisa membuka cover hard disk di bagian bawah.
- Pastikan semua kabel yang terhubung pada hard disk dalam kondisi yang baik.
- Pastikan juga kabel-kabel tersebut (kabel data SATA dan kabel power SATA) telah terpasang dengan benar
- Perhatikan pula jumper pada hard disk tersebut. Jumper adalah serangkaian pin konfigurasi untuk mengaktifkan fitur-fitur khusus pada hard disk. Letaknya berada di samping port kabel data. Cara mengatur konfigurasi jumper ini cukup mudah karena sudah disertakan dalam label yang melekat pada hard disk. Sebaiknya jumper ini diatur pada posisi standar/default.
- Nyalakan kembali komputer/laptop kalian
- Cabut kabel data dan kabel power
- Sambungkan kabel data pada port yang berbeda dalam motherboard, misal port 2 atau port 3.
- Jika ada, sambungkan kabel power SATA yang lain
Kemungkinan jika masih tidak terdeteksi oleh BIOS maka yang harus dilakukan yaitu memasang tough disk tersebut pada komputer/laptop lain. Jika pada komputer lain hard disk bisa terbaca di BIOS, berarti ada masalah dengan komputer yang dipakai sebelumnya, entah pada koneksi SATA atau sambungan electricity dari PSU. Namun, jika masih tidak terbaca juga, mungkin itu berarti tough disk rusak dan kalian harus membeli hard disk baru.
Baca juga :
- Memahami Proses POST Pada UEFI BIOS
- Tips Mengoptimalkan UEFI BIOS Pada PC - Bagian 2
Cara serupa juga bisa diterapkan pada hard disk eksternal. Jika hard disk eksternal tidak terdeteksi, cabut kabel konektornya kemudian pasang kembali. Restart komputer untuk memastikan apakah sudah muncul dalam menu BIOS.
Kasus kedua, hard disk tidak muncul saat instalasi OS
Secara hardware, hard disk tidak bermasalah. UEFI/BIOS juga bisa mendeteksi difficult disk dengan baik. Tapi, begitu dilakukan instalasi sistem operasi misal Windows 7, ternyata tough disk tidak terbaca oleh sistem operasi tersebut. Dalam hal ini, partisi difficult disk tersebut tidak dikenali oleh sistem operasi yang akan diinstall. Berikut ini cara untuk memperbaiki difficult disk yang tidak terbaca
- Restart komputer/laptop tersebut
- Masuk ke menu UEFI
- Matikan fitur Secure Boot dan aktifkan mode Legacy/CSM
- Simpan perubahan dan restart untuk kembali melakukan installasi sistem operasi
Pada komputer contemporary sudah menggunakan sistem UEFI dan didalamnya terdapat fitur Secure Boot dan Legacy/CSM. Sistem ini relatif masih baru sehingga belum didukung oleh banyak sistem operasi. Beberapa sistem operasi yang sudah mendukung UEFI diantaranya Windows eight/8.1/10, Mac OS X v10.4 dan sesudahnya, serta Linux Ubuntu 12.10 dan sesudahnya.
Dulu, pengguna OS Windows XP juga pernah mengalami hal yang sama. Sebab, saat itu Windows XP belum mendukung koneksi SATA. Agar bisa diinstal Windows XP, pengguna harus mematikan mode AHCI dan mengaktifkan mode IDE lewat menu BIOS. Jikalau ingin menggunakan koneksi SATA secara penuh, pengguna harus memasukkan motive force SATA secara manual.
Baca juga : Tips Memperpanjang Usia SSD Agar Awet Dan Tetap Optimal
Kasus ketiga, tough disk tidak terdeteksi oleh sistem operasi (Windows)
Kali ini mungkin masalah difficult disk tidak terlalu serius. Partisi difficult disk yang tidak terbaca oleh Windows Explorer umumnya karena ada pengaturan yang belum diset. Sistem operasi Windows mengenali partisi difficult disk dengan sebuah label/force letter. Tanpa label/power letter ini, partisi difficult disk tidak akan dikenali dan tidak terbaca oleh Windows. Berikut ini cara untuk memberi label/pressure letter pada partisi tough disk
- Klik kanan ikon Computer, pilih Manage
- Atau tekan tombol Win + R untuk membukan kotak dialog Run. Ketik compmgmt.msc kemudian tekan tombol Enter
- Pada jendela Computer Management, pilih Disk Management di bagian Storage. Akan muncul semua partisi hard disk
- Perlu diketahui, drive letter pada partisi hard disk berisi huruf abjad seperti C:, D:, E:, dan seterusnya. Secara defautl, label partisi hard disk menggunakan kata "Local Disk".
- Cari partisi yang tidak memiliki drive letter. Jika partisi tersebut masih kosong, lakukan format terlebih dulu
- Klik kanan partisi tersebut, kemudian pilih Change drive letter and paths
- Klik tombol Add
- Pada opsi Assign the following drive letter akan muncul abjad drive letter secara otomatis. Kalian bisa merubah abjad tersebut sesuai keinginan. Sebaiknya tetap diurutkan sesuai abjad drive letter yang sudah ada.
- Klik tombol OK
- Klik Tombol OK
- Partisi hard disk otomatis akan muncul dalam Windows Explorer
Cara yang serupa juga bisa dilakukan pada sistem operasi yang lain, yaitu mounting drive.
Hard disk eksternal umumnya bisa langsung terdeteksi oleh Windows dan langsung muncul dalam Windows Explorer. Pada kasus difficult disk eksternal yang tidak terbaca oleh Windows, lakukan cara untuk memperbaikinya berikut ini
- Cabut dan pasang kembali kabel konektornya pada port USB
- Coba pasang pada port USB yang lain
- Jika masih belum terdeteksi, coba pasang pada komputer atau laptop lain
- Pastikan kabel konektor atau konverternya dalam kondisi baik
- Kemungkinan terburuk, ganti kabel atau konverternya
Jadi, apakah tough disk kalian pernah tidak terbaca/terdeteksi ? Langkah-langkah di atas adalah jalan keluarnya. Salah satu cara agar difficult disk tetap awet dan tidak mudah rusak yaitu rutin perawatan. Oh ya, untuk mengantisipasi tough disk tidak terdeteksi yaitu rutin membackup facts-information penting. Kalian dapat melakukan backup facts melalui layanan web hosting records yang banyak tersedia.
Selamat mencoba dan semoga bermanfaat....
0 comments